Iman berasal dari kata hamzah, ya', mim, alif, dan nun.
- Hamzah: Islam
- Ya' : Yakin
- mim : Mahabbah
- Alif : Al khaya'
- Nun : Nasirun lil ghoir
Taqwa berasal dari kata ta', qof, dan wawu
- Ta' : Tawadlu'
- Qof : Qona'ah
- Wawu : Wira'i
Friday, May 25, 2012
Sunday, May 13, 2012
Media Audiovisual
MEDIA AUDIOVISUAL
Makalah
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah : Media
Pembelajaran
Dosen Pengampu : DR.
Fatah Syukur, M.Ag
Disusun
Oleh :
Zeni Ngindahul Masruroh (103111106)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
2012
MEDIA
AUDIOVISUAL
I. PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, program pembelajaran seakan-akan belum dapat
memberikan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat ketika proses pembelajaran
berlangsung, suasana kelas nampak tegang dan membosankan. Guru sibuk
menyampaikan materi tanpa mau tau tentang siswanya faham atau tidak. Kebanyakan
guru dalam mendidik selalu monoton atau tidak melakukan variasi-variasi. Banyak
guru-guru yang GAPTEK (Gagap Teknologi) sehingga kurang mampu menggunakan media
dalam proses pembelajaran.
Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan pesan-pesan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik.
Fungsi media pendidikan dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya sekedar alat peraga bagi guru, melainkan pembawa pesan-pesan informasi dan pesan-pesan pembelajaran yang dibutuhkan peserta didik.
II. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Pengertian Media Audiovisual?
B.
Apa Saja Jenis-Jenis Media
Audiovisual?
C.
Bagaimana Karakteristik
Media Audiovisual?
D. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Media Audiovisual?
E.
Bagaimana Cara Pemakaian
dan Pembelajaran Media Audiovisual?
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Media Audiovisual
Media Audiovisual adalah media yang
mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis Media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yaitu Media Audio dan Media Visual.[1]
1.
Media Audio
Media audio merupakan media yang berkaitan dengan media pendengaran. Pesan
yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal
(ke dalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media
yang dapat kita kelompokkan dalam media audio, antara lain: radio, alat perekam
pita magnetik dan laboratorium bahasa.
a.
Radio
Sebagai suatu media radio mempunyai
beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan media yang lain, yaitu:
1)
Harganya relatif murah dan
variasi programnya lebih banyak daripada TV
2)
Mudah dipindahkan
3)
Dapat digunakan
bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar
kembali
4)
Dapat merangsang
partisipasi aktif pendengaran siswa
5)
Dapat memusatkan perhatian
siswa seperti membaca puisi atau sastra
6)
Dapat mengatasi batasan
ruang dan waktu, jangkauannya luas.
Selain kelebihan-kelebihan tersebut,
sebagai media pendidikan radio mempunyai kelemahan-kelemahan pula, antara lain:
a)
Sifat komunikasinya hanya
satu arah
b)
Biasanya siarannya
disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya
c)
Penjadwalan pembelajaran
dan siaran sering menimbulkan masalah.
b.
Alat Perekam Pita Suara
Alat perekam pita magnetic atau
lazimnya orang menyebut tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang
tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya.
Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik ini, yaitu sistem: “Full
track recording” dan “double track recording”. Ada beberapa kelebihan alat
perekam sebagai media pendidikan:
1)
Mempunyai fungsi ganda yang
efektif sekali, untuk merekam, menampilkan rekaman dan menghapusnya
2)
Pita rekaman dapat diputar
berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume
3)
Rekaman dapat dihapus
secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
4)
Pita rekaman dapat
digunakan sesuai jadwal yang ada.
Dibandingkan dengan program radio,
program kaset mempunyai kelemahan sebagai berikut:
a)
Daya jangkauannya terbatas
b)
Dari segi biaya
pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.[2]
2.
Media Visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media
visual ini ada yang menampilkan gambar diam sepeti: film strip, slides foto,
gambar atau lukisan dan cetak. Ada pula media visual yang menampilkan gambar
atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.[3]
Media visual sebagai media
pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, yang termasuk kelebihan media
visual diantaranya:
a.
Repeatable, dapat dibaca
berkali-kali dengan menyimpannya atau mengelipingnya.
b.
Analisa lebih tajam, dapat
membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih
mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
c.
Dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik
d.
Media visual memungkinkan
adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya
e.
Dapat Dapat menanamkan
konsep yang benar
f.
membangkitkan keinginan dan
minat baru
g.
Meningkatkan daya tarik dan
perhatian siswa.
Adapun kekurangannya antara lain:
a. Lambat dan kurang praktis
b. Tidak adanya audio, sehingga kurang mendetail materi yang
disampaikan
c. Hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi
berita
d. Biaya produksi cukup mahal.[4]
Penekanan utama dalam pengajaran
audiovisual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman
konkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka. Pengajaran audiovisual
bukan metode mengajar. Materi audiovisual dapat berarti bila dipergunakan
sebagai bagian dari proses pengajaran. Peralatan audiovosual tidak harus
digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan pandang
dan dengar, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta
memberikan pengalaman konkret kepada para siswa. Pengajaran audiovisual
menambahkan komponen “audio” kepada materi pengajaran visual.[5]
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara ini memerlukan pekerjaan
tambahan untuk memproduksinya. Salah saatu pekerjaan penting yang diperlukan dalam
media audiovisual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan
persiapan yang banyak, rancangan dan penelitian.
B.
Jenis-Jenis Media
Audiovisual
Jenis media ini mempunyai kemampuan
yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio dan media
visual. Media ini dibagi ke dalam:
1.
Audiavisual diam, yaitu
media yang menampilkan suara dan gambar diam[6],
seperti:
a.
Film bingkai suara (sound
slides)
Film bingkai adalah suatu film
transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai
berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai
dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang
lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara
10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang
hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
Beberapa keuntungan penggunaan film
bingkai sebagai media pendidikan
1)
Materi pelajaran yang sama
dapat disebarkan ke seluruh siswa secara
serentak
2)
Perhatian anak-anak dapat dipussatkan
pada satu butir tertentu
3)
Fungsi berfikir penonton
dirangsang dan dikembangkan secara bebas
4)
Film bingkai berada di
bawah kontrol guru
5)
Dapat dilakukan secara
klasikal maupun individu
6)
Penyimpanannya mudah
(praktis)
7)
Dapat mengatasi
keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera
8)
Mudah direvisi/diperbaiki,
baik visual maupun audionya
9)
Relatif sederhana dan murah
dibandingkan dengan media TV atau film
10) Program dibuat dalam waktu singkat
Kelemahan film bingkai suara adalah:
1)
Program film bingki yang
terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar apabila
penyimpanannya kurang baik
2)
Hanya mampu menyajikan
objek-objek secara diam (still)
3)
Penggunaan program slide
suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap makagambar yang
diproyeksikan kurang jelas
4)
Dibangdingkan dengan gambar,
foto, bagan atau papan flanel pembuatan film bingkaijauh lebih mahal biayanya.
b.
Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar
(frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama
dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara
50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada
isi film itu.
Sebagai media pendidikan film rangkai
mempunyai beberapa kelebihan:
1)
Kecepatan penyajian film
rangkai bisa diatur
2)
Film rangkai dapat
mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu rangkai
3)
Ukuran gambar sudah pasti
4)
Penyimpanannya mudah
5)
Reproduksinya dalam jumlah
besar relatif lebih mudah
6)
Dapat untuk belajar
kelompok maupun individual
Kelemahan yang pokok dibandingkan
dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit diedit atau direvisi karena
sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal dan
memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film
rangkai.[7]
2.
Audiovisual gerak, yaitu
media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak.[8]
Media audiovisual gerak dapat berupa:
a.
Film
Film yang dimaksudkan di sini adalah
film sebagai alat audiovisual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan.
Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang: proses
yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri,
kejadian-kejadian dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagai
industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan
orang-orang besar dan sebagainya.
Ada banyak keuntungan yang dapat
diperoleh dalam penggunaan film sebagai media untuk menyampaikan pelajaran
terhadap anak didik. Di antara keuntungan atau manfaat film sebagai media
pengajaran antara lain:
1)
Film dapat menggambarkan
suatu proses
2)
Dapat menimbulakan kesan
ruang dan waktu
3)
Penggambarannya bersifat 3
dimensional
4)
Suara yang dihasilkan dapat
menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni
5)
Dapat menyampaikan suara
seorang ahli sekaligus melihat penampilannya
6)
Kalau film tersebut
berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan
7)
Dapat menggambarkan teori
sains dan animasi.
Di samping keuntungan-keuntungan yang
dikemukakan di atas, film juga mempunyai beberapa kekurangan-kekurangan sebagai
berikut:
1)
Film bersuara tidak dapat
diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar,
penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien
2)
Audien tidak akan mengikuti
dengan baik kalau film diputar terlalu cepat
3)
Apa yang telah lewat sulit
untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan
4)
Biaya pembuatan dan
peralatannya cukup tinggi dan mahal.[9]
b.
Televisi
Oemar Hamalik mengemukakan: ”Television
is an electrinic motion picture with conjoinded or attendent sound both picture
and sound reach the eye and ear simultaneously from a remote broadcast point”. Definisi
tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah perlengkapan
elektronik, yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar
dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan
dilihat. Media ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang
dapat dilihat dan didengar secara bersamaan. Televisi juga dapat memberikan
kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan
disertai komentar penyiarnya. Kedua aspek tersebut secara simultan dapat
didengar dan dilihat oleh para pemirsa.[10]
Semula dinilai bahwa televisi siaran
kurang bermanfaat dalam dunia pendidikan, hal ini mengingat biaya
operasionalnya cukup mahal, tetapi kemudian pendapat-pendapat yang berlawanan,
yang menyatakan bahwa televisi sebagai media masa sangat bermanfaat dalam
memajukan suatu bangsa. Dari pendapat itu dalam perkembangannya membuktikan
bahwa dengan sifat audiovisual yang dimiliki televisi, menjadikan televisi
sangat pragmatis, sehingga mudah memengaruhi penonton dalam hal: sikap, tingkah
laku dan pola berfikirnya.[11]
Perihal penggunaan televisi,
khususnya disekolah, memang besar sekali manfaatnya, seperti diungkapkan oleh
Dr. Oemar Hamalik sebagai berikut:
1)
Televisi bersifat langsung dan nyata
2)
Televisi memperluas
tinjauan kelas
3)
Televisi dapat menciptakan
kembali semua peristiwa yang lalu
4)
Televisi dapat menunjukkan
banyak hal dan segi
5)
Televisi menarik peminat
bukan saja anak-anak tetapi juga orag dewasa
6)
Televisi juga mampu memberi
bantuan kepada guru
7)
Televisi mampu membawa
sumber-sumber yang ada di masyarakat ke dalam kelas
8)
Masyarakat akhirnya
mengerti tentang sekolah secara nyata.[12]
Adapun kelemahan-kelemahan televisi
sebagai media pengajaran yaitu:
1)
Televisi hanya mampu menyajikan komunikasi
satu arah
2)
Televisi pada saat
disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesan sesuai dengan kemampuan individual siswa
3)
Guru tidak memiliki
kesempatan untuk memahami pesan-pesannya sesuai dengan kemampuan individu siswa
4)
Layar pesawat televisi
tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi siswa untuk melihat
secara rinci gambar yang disiarkan
5)
Kekhawatiran muncul bahwa siswa
tidak memiliki hubungan pribadi dengan guru dan siswa, bisa jadi bersifat pasif
selama penayangan.[13]
C.
Karakteristik Media
Audiovisual
Teknologi audiovisual cara
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran
melalui audiovisual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar,
seperti mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.
Jadi, pengajaran melalui audiovisual adalah produksi dan penggunaan materi yang
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya
tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
Ciri-ciri utama teknologi
audiovisual adalah sebagai berikut:
1.
Mereka biasanya bersifat
linear
2.
Mereka biasanya menyajikan
visual yang dinamis
3.
Mereka digunakan dengan
cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya
4.
Mereka merupakan
representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
5.
Mereka dikembangkan menurut
prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
6.
Umumnya mereka berorientasi
kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.[14]
D.
Kelebihan dan Kekurangan
Media Audiovisual
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audivisual pembelajaran sama dengan
pengajaran audio dan visual yaitu:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam
bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2.
Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a.
Objek yang terlalu besar
digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model
b.
Objek yang kecil dibantu
dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar
c.
Gerak yang terlalu lambat
atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed photografi
d.
Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film ataupun video
e.
Objek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain
f.
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain)
dapat disajikan dalam bentuk film
3.
Media audiovisual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
Pengajaran audio visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan
pengajaran visual yaitu:
1. Terlalu menekankan pentingnya materi
ketimbang proses pegembangannya dan tetap memandang materi audiovisual sebagai
alat bantu guru dalam mengajar
2. Media audio visual cenderung
menggunakan model komunikasi satu arah
3. Media audio-visual tidak dapat
digunakan dimana saja dan kapan saja, karna media audiovisual cenderung tetap
di tempat.[15]
E.
Cara Pemakaian dan
Pembelajaran Media Audiovisual
Setelah alat bantu dipilih, tugas selanjutnya adalah menggunakannya dengan
baik. Berikut ini saran-saran untuk dapat menggunakan alat bantu media
audiovisual dengan baik.
1. Bahan yang disajikan dengan alat
bantu audiovisual harus mengarahkan langsung pada masalah yang sedang
dibicarakan oleh kelompok
2. Bahan seyogyanya hanya disajikan
pada waktu yang tepat sehingga tidak menyebabkan terputusnya kelangsungan
berfikir
3. Pimpinan atau seseorang yang ada
dalam kelompok sebaiknya mengetahui bagaimana menjalankan alat bantu dan mempunyai
segala sesuatunya dalam keadaan siap dan tersusun rapi.
4. Alat bantu sebaiknya mengajarkan
sesuatu, tidak sekedar menayangkan sesuatu
5. Partisipasi pelajar sangat
diharapkan dalam situasi ketika alat bantu audiovisual digunakan
6. Rencana mutlak diperlukan untuk
membuat bahan yang disajikan dengan alat bantu lebih efektif
7. Beberapa alat bantu sebaiknya
digunakan
8. Alat bantu audiovisual sebaiknya
digunakan secara berhati-hati dan disimpan dengan baik.[16]
IV. ANALISIS
Berdasarkan pemaparan diatas terkait
dengan media pembelajaran yang mana guru dalam mengajar menggunakan media
audiovisual. Media audiovisual adalah media yang menggabungkan dua media yaitu
media audio (suara ) dan media visual (gambar). Dengan penggabungan kedua media
ini, proses pembelajaran menjadi lebih efektif, karena selain peserta didik
mendengarkan apa yang disampaikan dalam alat audio, mereka juga melihat
langsung tentang apa yang mereka dengar. Misalnya saja tentang pelajaran fiqih
bab shalat, mereka bisa melihat langsung bagaimana tata cara shalat yang benar
dan juga mendengar langsung bacaan-bacaan yang dibaca ketika rukuk,
i’tidal, sujud dan lain-lain.
Dengan menggunakan media audiovisual
kita sebagai guru dituntut untuk tidak gaptek (gagap teknologi). Selain itu,
kita juga dituntut dapat mengajikan metode-metode atau cara-cara jitu untuk
menarik perhatian para siswa agar semangat belajar. Misalnya saja dalam
pemilihan desain gambar yang akan kita tampilkan tidak sekedar gambar biasa,
tetapi gambar yang dirasa bisa memikat hati peserta didik agar mereka senang
melihatnya dan bisa mengingatnya dengan baik. Sehingga pelajaran yang pendidik
berikan bisa terealisasikan dalam otak si peserta didik.
Media audiovisual terdapat dua jenis media
yaitu media audiovisual diam dan audiovisual gerak. Dalam penerapan media
audiovisual guru harus pandai memilih jenis media audiovisual mana yang baik
untuk diterapkan dalam proses pembelajaran saat itu, apakah media audiovisual
diam atau media audiovisual gerak. Karena proses pembelajaraan dikatakan
berhasil apabila seorang guru mampu menyampaikan pembelajaran dengan baik dan
dapat ditangkap oleh peserta didik.
V. KESIMPULAN
A. Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar
B.
Jenis media ini mempunyai
kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media audio
dan media visual. Media ini di bagi dua yaitu media audiovisual diam dan media
audiovisual gerak
C.
Pengajaran melalui
audiovisual bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti
mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar
D.
Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audivisual audiovisual yaitu:
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis, mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera, media audiovisual bisa berperan dalam
pembelajaran tutorial.
Sedangkan
kekurangan media audiovisual yaitu: Terlalu menekankan pentingnya materi,
cenderung menggunakan model komunikasi satu arah, tidak dapat digunakan dimana
saja dan kapan saja.
E. Cara menggunakan alat bantu media
audiovisual dengan baik adalah bahan harus mengarahkan langsung pada masalah
yang sedang dibicarakan oleh kelompok, disajikan pada waktu yang tepat, mengetahui
bagaimana menjalankan alat bantu audiovisual, dan digunakan secara berhati-hati
dan disimpan dengan baik.
VI. PENUTUP
Demikianlah makalah tentang media
audiovisual ini kami buat, semoga
bermanfaat bagi para pembaca. Kami sadar bahwa dalam pembuatan makalah tentang media
audiovisual ini banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad, Azhar,
Media Pembelajaran, PT RajaGrafindo: Jakarta, 2003
Darwanto, Televisi
Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, PT Rinaka
Cipta: Jakarta, 2006
Sadiman, Arif
S., Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
Jakarta: CV. Rajawali, 1986
Sudjana, Nana
dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2003
Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, Semarang: Rasail Media Group,
2008
Usman,
Basyiruddin dan Asnawir, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Http://
Robiatulfazriah. Blogspot. Com//2011/05/media-audio-visual. Html diakses pada, senin,
09 April 2012 jam 20.00
Http://
Agung0304492.blogspot.com//2011/06/media-visual.14.html diakses pada, selasa,
08 Mei 2012 jam 15.07
[1]
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
Strategi Belajar Mengajar, (PT Rinaka Cipta: Jakarta, 2006), cet. 3, hlm.
124
[2]
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: CV. Rajawali, 1986), hlm. 52-55
[3]
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,
Strategi Belajar Mengajar, hlm. 124
[4] http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-visual _14.html
diakses pada, selasa, 08 Mei 2012 jam 15.07
[5]
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2003), cet.III, hlm. 58
[6]
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm.
124-125
[7]
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
hlm.57-63
[8]
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, hlm.
125
[9]
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat
Pers, 2002), hlm. 95-98
[10]
Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 101-102
[11]
Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007), hlm. 117
[12]
Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, hlm. 124-125
[13]
Fatah syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group,
2008), cet. I, hlm.145-146
[14]
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (PT RajaGrafindo: Jakarta, 2003),
cet.3, hlm. 30-31
[15]
Http:// Robiatulfazriah. Blogspot. Com//2011/05/media-audio-visual. Html
diakses pada, senin, 09 April 2012 jam 20.00
[16] Suprijanto,
Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2009), cet.III, hlm. 174-175
Subscribe to:
Posts (Atom)