KURANGNYA LOYALITAS BERAGAMA DI IAIN WALISONGO
Ngalian, rabu 15042013. Dzikir,manaqib, shalawat dan tahlil tentu
tidak asing lagi di kalangan warga IAIN Walisongo. Dengan berdzikir, seseorang
akan merasa tenang dan nyaman serta akan lebih dekat dengan Allah. “Setiap saya
sedang galau, biasanya saya mendengarkan lagu-lagu shalawat atau manaqib yang
ada di hp saya. Dengan mendengarkan shalawat dan manaqib tersebut hati saya
menjadi tenang dan tidak galau lagi”. Ujar Nur Hajjah Jamil mahasiswi fakultas
tarbiyah jurusan Biologi IAIN Walisongo.
Dzikir merupakan alat pemersatu bagi umat Islam. Dengan adanya
organisasi kerohaniahan yang berada di kampus, dapat mempersatukan
mahasiswa-mahasiswa yang ada didalamnya dalam satu wadah dan satu tujuan. Salah
satu organisasi ekstra kampus yang bersifat rohani adalah Al Khidmah Kampus. Al
Khidmah kampus tidak hanya berada di IAIN Walisongo, tetapi juga berada di
kampus-kampus lain seperti kampus UNNES, UNDIP, UNWAHAS, dan lain-lain.
Al khidmah kampus merupakan organisasi baru yang mempunyai tujuan
“berakhlak mulia, berwawasan nusantara”. Tujuan yang mulia ini mendapat
apresiasi yang bagus dari Prof. Erfan Soebahar salah seorang dosen hadits di
fakultas Tarbiyah. Ujar Muhammad Hamdan Kharis selaku ketua Al Khidmah Kampus
IAIN Walisongo.
Dua minggu sekali kita selalu melakukan kegiatan iklilan (shalawat,
tahlil dan manaqib) antar kampus yang berada di semarang. Ujar ketua Umum Al Khidmah
kampus kota Semarang, Ahmad Zaenury. Namun kegiatan ini kurang diapresiasi oleh
mahasiswa dari IAIN. Ini terbukti dari kegiatan-kegiatan yang kita jalankan
selama setengah tahun ini, mahasiswa dari IAIN Walisongo hanya 3 atau 4 yang
menghadiri acara tersebut. Padahal dari kampus-kampus lain yang berbasis umum
seperti UNNES mereka banyak yang hadir, sekitar 20-25 orang. Tambah Ahmad
Zaenury yang kebetulan berasal dari IAIN Walisongo.
Pernyataan Ahmad Zaenury ini juga dibenarkan oleh Muhammad Hamdan
Kharis jurusan TP fakultas Ushuluddin. Saat IAIN didelegasi menjadi tuan rumah
dalam acara iklil antar kampus, mahasiswa IAIN Walisongo yang datang hanya
beberapa saja. Ucap ketua al khidmah kampus IAIN. Ini menunjukkan bahwa
mahasiswa IAIN Walisongo kurang loyalitas dalam beragama. IAIN yang berbasis
agama seharusnya menjadi panutan bagi kampus-kampus lain yang berbasis umum
ternyata malah sebaliknya.
Transkrip wawancara:
1.
1. A:
assalamualaikum
B: waalaikumsalam
A: maaf boleh minta waktunya sebentar?
B: iya.,, gimana?
A: Gini mbak, saya Zeni ngindahul masruroh semester 6, mau minta
mbak sebagai objek penelitian saya untuk tugas pendidikan jurnalistik.
B: Penelitian apa ea mbak?
A: Ini hanya seputar kampus ox mbak.
B: Oh iya mbak.,
A: maaf, nama mbak siapa dan semester berapa?
B: Nama saya Nur hajjah jamil semester 4 jurusan biologi mbak.,
A: Apa mbak kenal dengan manaqib, atau dzikir-dzikiran dalam Islam?
B: iya mbak saya kenal sekali malah, di kampus ini juga ada
organisasi tentang kerohaniahan kan mbak.
A: iya.,, bagaimana pendapat mbak tentang shalawat, dzikir, tahlil
dan manaqib?
B: Pendapat saya tentang shalawat, dzikir, tahlil dan manaqib,
ketika saya sedang galau, biasanya saya mendengarkan lagu-lagu shalawat atau
manaqib yang ada di hp saya. Dengan mendengarkan shalawat dan manaqib tersebut
hati saya menjadi tenang dan tidak galau lagi.
A: trima kasih mbak.,, wassalamualaikum.
B: iya mbak.,, walaikumsalam
2.
2. A:
assalamualaikum
B: waalaikumsalam
A: maaf mas boleh minta waktunya sebentar?
B: iya silahkan
A: Gini mas, saya Zeni ngindahul masruroh semester 6 jurusan PAI,
mau minta mas sebagai objek penelitian saya untuk tugas pendidikan jurnalistik.
B: Tentang apa mbak?
A: Seputar Al Khidmah kampus
B: oh iya silahkan
A: Maaf mas bisa memperkenalkan diri?
B: iya mbak, nama saya Muhammad Hamdan Kharis. Saya jurusan
Psikoterapi semester 6.
A: Jabatan anda di Al Khidmah kampus?
B: Saya sebagai ketua Al Khidmah kampu IAIN Walisongo.
A: Bisakah anda menceritakan sekilas mengenai organisasi tersebut
dan kegiatan-kegiatannya? B: Al Khidmah kampus adalah wadah bagi mahasiswa-mahasiswa yang suka berdzikir dan bershalawat, kita disini tidak hanya dalam lingkup IAIN tetapi seluruh kampus yang ada di Semarang, di antaranya UNNES, UNDIP, UNWAHAS dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan kami ada iklilan antar kampus sekota Semarang yang dilakukan 2 minggu sekali, shering-shering antar kampus dan kegiatan-kegiatan yang bersifat rohani. Tujuan berdirinya Al Khidmah kampus ini adalah “berakhlak mulia, berwawasan nusantara”. Tujuan yang mulia ini mendapat apresiasi yang bagus dari Prof. Erfan Soebahar salah seorang dosen hadits di fakultas Tarbiyah.
A: Bagaimana apresiasi dari mahasiswa IAIN dengan kegiatan-kegiatan Al Khidmah kampus?
B: Kegiatan Al Khidmah kampus di IAIN Walisongo belum mendapat apresiasi dari mahasiswa, buktinya saat IAIN didelegasi menjadi tuan rumah dalam acara iklil antar kampus, mahasiswa IAIN Walisongo yang datang hanya beberapa saja.
A: Kapan IAIN mendapat amanah menjadi tuan rumah?
B: 2 bulan yang lalu dan besok pada tanggal 19 april kita juga
mendapat amanah tersebut. A: Iya semoga kegiatannya lancar dan banyak mahasiswa IAIN yang ikut dalam acara tersebut dan memberika apresiasinya sebagai tuan rumah.
B: Amiin.,, trima kasih doanya.
A: Iya sama-sama mas dan trima kasih atas waktunya. Assalamualaikum
B: waalaikumsalam.
3.
3. A:
assalamualaikum
B: waalaikumsalam
A: maaf mas boleh minta waktunya sebentar?
B: Ada apa mbak?
A: Gini mas, saya Zeni ngindahul masruroh semester 6 jurusan PAI,
mau minta mas sebagai objek penelitian saya untuk tugas pendidikan jurnalistik.
B: Tentang apa mbak?
A: Seputar Al Khidmah kampus
B: Maaf mbak saya lagi sibuk
A: sebentar saja kok mas.,
B: oke tapi sebentar saja ea.
A: iya mas trima kasih, bisa memperkenalkan diri dan jabatan anda
di Al Khidmah kampus sebagai apa serta kegiatan-kegiatan yang ada di Al Khidmah
kampus itu apa saja? B: Nama saya Ahmad Zaenury, saya dari IAIN Walisongo jurusan konsentrasi ilmu falak semester 8. Jabatan saya di Al Khidmah Kampus sebagai Ketua Umum Al Khidmah Kampus sekota Semarang. Kegiatan Al Khidmah Kampus dua minggu sekali kita selalu melakukan kegiatan iklilan (shalawat, tahlil dan manaqib) antar kampus yang berada di semarang.
A: Bagaimana pendapat anda mengenai apresiasi dari mahasiswa IAIN dengan kegiatan-kegiatan Al Khidmah kampus?
B: Kegiatan-kegiatan Al Khidmah Kampus kurang diapresiasi oleh mahasiswa dari IAIN. Ini terbukti dari kegiatan-kegiatan yang kita jalankan selama setengah tahun ini, mahasiswa dari IAIN Walisongo hanya 3 atau 4 yang menghadiri acara tersebut. Padahal dari kampus-kampus lain yang berbasis umum seperti UNNES mereka banyak yang hadir, sekitar 20-25 orang.
A: Oke mas., trima kasih atas waktunya.
B: Oke mbak.,
A: Assalamualaikum
B: Waalaikumsalam
Ket: A: Pewawancara
B: Narasumber
No comments:
Post a Comment